Dapat uang hanya karena sharing? Sulit dipercaya sampai akhirnya ada website ini. :D

1 Feb 2014

Cerita Hamster Kawai ^^

Akhir-akhir ini saya mulai tertarik lagi dengan hamster.  Awal cerita, saat saya sedang menjalankan tugas sebagai panitia sebuah acara yang bertempat di salah satu mall kota Semarang bersama teman-teman kampus, iseng-iseng teman saya mengajak untuk melihat salah satu petshop yang memamerkan beberapa kucing terbaiknya. Saya sebenarnya tidak terlalu suka dengan kucing karena bulunya yang sering rontok dapat membuat saya sesak nafas. Tapi karena kucing-kucing itu dipamerkan dibalik kaca, saya akhirnya berani-berani saja. Toh sebenarnya kucing-kucing itu sangat lucu. Selesai melihat-lihat kucing, kami pindah ke petshop sebelah.Disana saya tertarik dengan hamster yang dipajang disebuah etalase. Saat melihat hamster-hamster itu saya mulai teringat lagi masa-masa saat saya kecil. Saya ingin sekali memelihara seekor hamster namun belum diperbolehkan bapak. Mengapa? Karena saat itu saya masih anak labil (masih sering berubah moodnya). Bapak saya takutnya kalau sudah dibelikan hamster, hanya bertahan seminggu saya mau merawatnya setelah itu entahlah.Hahaha.

Awal mula saya “kenal” dengan hamster, pada waktu itu saya sering sekali melihat kartun “HAMTARO” yang tayang setiap hari minggu disebuah stasiun televisi swasta. Dalam cerita itu terdapat tokoh utama yaitu seekor hamster bernama Hamtaro. Dia adalah hamster yang pandai dan kadang memiliki sifat yang kocak serta memiliki banyak teman. Dalam kartun tersebut diceritakan bahwa hamtaro menyenangi biji bunga matahari. Ya, seperti lirik lagu openingnya  –Apa yang paling dia senangi, biji bunga matahari-. Saya pikir itu hanya sebuah lagu, ternyata itu memang kenyataannya, hamster menyenangi biji bunga matahari.

Kembali ke cerita utama, saat setelah melihat tingkah lucu hamster-hamster tersebut saya berniat untuk membeli hamster. Namun setelah saya berdiskusi dengan kekasih, beliau menasihati saya dengan kalimat yang hampir seperti yang diucapkan oleh bapak. Tetapi kali ini alasannya bukan karena kelabilan saya, melainkan pada saat itu kegiatan kami masih banyak dan tidak dimungkinkan saya dapat merawat hamster itu dengan baik. Saat itu saya mulai mengurungkan niat lagi untuk memelihara hamster.

Selang beberapa hari setelah UAS selesai dan mulai liburan kuliah, saya dan kekasih jalan-jalan ke mall itu, dan ujung-ujungnya saya mengajak kekasih saya untuk melihat petshop. Setelahnya saya mulai merayu kekasih untuk mengizinkan saya untuk memelihara hamster. Dan ternyata, kekasih menyetujui keinginan saya. Keesokan harinya kami jalan-jalan lagi kesebuah mall yang berbeda untuk melihat-lihat kandang beserta perlengkapan untuk memelihara hamster. Saat itu saya berniat untuk langsung membeli hamster dan perlengkapan lainnya, namun saya urungkan lagi niat saya karena saya belum tahu bagaimana seluk beluk memilih hamster yang benar.

Saat kembali ke rumah, saya mulai browsing beberapa website tentang hamster. Saat sibuk mencari artikel tentang hamster, saya teringat tentang kandang hamster yang sudah saya incar sebelumnya. Saya mencoba untuk membandingkan harga di mall dan harga diinternet. Harganya ternyata bervariasi, dari harga Rp 30.000 (kecil)  – Rp 300.000 (super besar). Disana saya tertarik dengan kandang yang ditawarkan sebuah petshop di daerah Yogyakarta. Tanpa pikir panjang saya mulai menghubungi petshop tersebut, namun tidak ada respon. Saya mencoba browsing kembali petshop yang lain, saya mencoba untuk sms namun tidak ada respon juga. Saya mulai putus asa, namun saya tetap mencoba untuk mencari petshop yang lain. Saat saya merasa cocok dengan barang dan harga yang ditawarka, saya segera sms petshop tersebut. Selang beberapa menit kemudian ada respon dari penjualnya. Disitu semangat saya mulai membara kembali. Perbincangan saya lanjut pada keesokan harinya.

Sebelumnya sempat ada ragu dihati saat akan belanja online,karena terdapat desas-desus jika belanja online banyak terdapat penipuan dan juga barang yang kita pesan tidak sesuai dengan dipesan/cacat. Saya meminta saran dari kakak saya, dan beliau menyerahkan keputusan kepada saya, apakah ingin tetap membeli online atau beli di Semarang tetapi dengan harga yang jauh lebih mahal dari yang di Yogyakarta.

Setelah berpikir beberapa saat, saya mantap untuk tetap membeli online. Saat itu saya memesan kandang 2 tingkat, serbuk kayu (2 pck), pasir zeolit (2 kg), bathing sand (2 bungkus) aroma lavender dan apple, 1 botol pipet 60ml, dan 1 exercise ball dengan ongkos kirim 50.000/10kg. Selang hampir 2 minggu kemudian barang yang saya pesan datang. Disaat saya bedah-bedah barang tersebut, saya sedikit kecewa karena terdapat beberapa barang yang tidak sesuai dengan yang saya pesan. Saat saya mengonfirmasi kembali ke petshop tidak ada respon.

Pada tanggal 14 Januari 2014 saya membeli seekor hamster winter white tiger yang saya beri nama “SILVIO” namun saya dan kekasih memanggil dia dengan sebutan “VIO”. Selang tiga hari kemudian Vio hilang, ceritanya saat itu saya sedang bermain dengan Vio, Vio saya masukkan kedalam exercise ball setelahnya Vio saya tinggal untuk menjemur pakaian di lantai dua. Saat itu saya lupa untuk menempelkan isolasi ketutup exercise ball Vio (tutup excercice ballnya kurang kencang, jadi harus ditempelkan isolasi biar nggak copot saat dibuat mainan). Saat saya sedang menjemur pakaian tiba-tiba terdengar suara seperti benda terjatuh, saya sudah menduga pasti excercisenya copot dari penyangga. Setelah mendengar suara itu saya segera turun kebawah. Namun saya terlambat, Vio sudah hilang dari bolanya, saat itu saya mulai panik lalu dengan segera saya mengambil senter dan mencari keberadaan Vio disemua sudut perabotan. Beberapa menit kemudian saya baru tersadar kalau pintu depan rumah saya terbuka, saat itu saya belum terpikir Vio akan kabur lewat pintu depan jadi saya tetap berusaha untuk terus mencari keberadaan Vio. Selang beberapa waktu kemudian saya mulai menyerah, saya panik, saya tidak tahu harus mencari dimana lagi. Saya mulai pesimis dan berpikir mungkin Vio sudah lari keluar rumah. Sorenya saya mulai berpikir positif bisa menemukan Vio, kemudian saya menebar beberapa biji bunga matahari ke beberapa sudut rumah. Setiap hari saya cek tetapi tidak ada satupun yang hilang, tiga hari kemudian saya mulai pesimis kembali. Dan ternyata dugaan pertama saya benar, setelah bolanya lengser dari penyangga, Vio kabur lewat pintu depan rumah.

Vio action ke kamera :)

Butuh waktu untuk melupakan peliharaan saya tersebut, tapi seminggu kemudian saya sudah mulai move on. Pada tanggal 25 Januari 2014 saya memutuskan untuk membeli hamster kembali dengan jenis yang sama namun tipenya berbeda yaitu  hamster winter white pearl. Ukurannya sedikit kecil dari hamster yang pertama, mungkin kalau dikira-kira umurnya baru beberapa minggu. Kali ini hamsternya kami (saya dan kekasih) beri nama “SHIRO”, nama ini terinspirasi dari anjing SHINCHAN yang namanya Shiro (dalam bahasa jepang “Shiro = Putih”) nama ini pas sekali dengan hamster yang saya punya, warnanya putih. Saya berdoa, semoga saja SHIRO tidak akan kabur dari saya, dan semoga ia betah berada di istana yang saya susun.


Shiro heran melihat kamera :D


Shiro sedang asyik makan

0 komentar:

Posting Komentar

*Silahkan berkomentar sesuka hati kalian namun jangan berkomentar yang mengandung SARA ataupun cemoohan terhadap orang lain. Terimakasih :)