Akhir-akhir ini saya mulai
tertarik lagi dengan hamster. Awal
cerita, saat saya sedang menjalankan tugas sebagai panitia sebuah acara yang
bertempat di salah satu mall kota Semarang bersama teman-teman kampus, iseng-iseng
teman saya mengajak untuk melihat salah satu petshop yang memamerkan beberapa
kucing terbaiknya. Saya sebenarnya tidak terlalu suka dengan kucing karena
bulunya yang sering rontok dapat membuat saya sesak nafas. Tapi karena
kucing-kucing itu dipamerkan dibalik kaca, saya akhirnya berani-berani saja.
Toh sebenarnya kucing-kucing itu sangat lucu. Selesai melihat-lihat kucing,
kami pindah ke petshop sebelah.Disana saya tertarik dengan hamster yang
dipajang disebuah etalase. Saat melihat hamster-hamster itu saya mulai teringat
lagi masa-masa saat saya kecil. Saya ingin sekali memelihara seekor hamster
namun belum diperbolehkan bapak. Mengapa? Karena saat itu saya masih anak labil
(masih sering berubah moodnya). Bapak saya takutnya kalau sudah dibelikan
hamster, hanya bertahan seminggu saya mau merawatnya setelah itu
entahlah.Hahaha.
Awal mula saya “kenal” dengan hamster, pada
waktu itu saya sering sekali melihat kartun “HAMTARO” yang tayang setiap hari
minggu disebuah stasiun televisi swasta. Dalam cerita itu terdapat tokoh utama
yaitu seekor hamster bernama Hamtaro. Dia adalah hamster yang pandai dan kadang
memiliki sifat yang kocak serta memiliki banyak teman. Dalam kartun tersebut
diceritakan bahwa hamtaro menyenangi biji bunga matahari. Ya, seperti lirik
lagu openingnya –Apa yang paling dia
senangi, biji bunga matahari-. Saya pikir itu hanya sebuah lagu, ternyata itu
memang kenyataannya, hamster menyenangi biji bunga matahari.
Kembali ke cerita utama, saat
setelah melihat tingkah lucu hamster-hamster tersebut saya berniat untuk
membeli hamster. Namun setelah saya berdiskusi dengan kekasih, beliau
menasihati saya dengan kalimat yang hampir seperti yang diucapkan oleh bapak.
Tetapi kali ini alasannya bukan karena kelabilan saya, melainkan pada saat itu
kegiatan kami masih banyak dan tidak dimungkinkan saya dapat merawat hamster
itu dengan baik. Saat itu saya mulai mengurungkan niat lagi untuk memelihara
hamster.
Selang beberapa hari setelah UAS
selesai dan mulai liburan kuliah, saya dan kekasih jalan-jalan ke mall itu, dan
ujung-ujungnya saya mengajak kekasih saya untuk melihat petshop. Setelahnya
saya mulai merayu kekasih untuk mengizinkan saya untuk memelihara hamster. Dan
ternyata, kekasih menyetujui keinginan saya. Keesokan harinya kami jalan-jalan
lagi kesebuah mall yang berbeda untuk melihat-lihat kandang beserta
perlengkapan untuk memelihara hamster. Saat itu saya berniat untuk langsung
membeli hamster dan perlengkapan lainnya, namun saya urungkan lagi niat saya
karena saya belum tahu bagaimana seluk beluk memilih hamster yang benar.
Saat kembali ke rumah, saya mulai
browsing beberapa website tentang hamster. Saat sibuk mencari artikel tentang
hamster, saya teringat tentang kandang hamster yang sudah saya incar
sebelumnya. Saya mencoba untuk membandingkan harga di mall dan harga
diinternet. Harganya ternyata bervariasi, dari harga Rp 30.000 (kecil) – Rp 300.000 (super besar). Disana saya
tertarik dengan kandang yang ditawarkan sebuah petshop di daerah Yogyakarta.
Tanpa pikir panjang saya mulai menghubungi petshop tersebut, namun tidak ada
respon. Saya mencoba browsing kembali petshop yang lain, saya mencoba untuk sms
namun tidak ada respon juga. Saya mulai putus asa, namun saya tetap mencoba
untuk mencari petshop yang lain. Saat saya merasa cocok dengan barang dan harga
yang ditawarka, saya segera sms petshop tersebut. Selang beberapa menit
kemudian ada respon dari penjualnya. Disitu semangat saya mulai membara kembali. Perbincangan saya lanjut pada keesokan harinya.
Sebelumnya sempat ada ragu dihati
saat akan belanja online,karena terdapat desas-desus jika belanja online banyak
terdapat penipuan dan juga barang yang kita pesan tidak sesuai dengan
dipesan/cacat. Saya meminta saran dari kakak saya, dan beliau menyerahkan
keputusan kepada saya, apakah ingin tetap membeli online atau beli di Semarang
tetapi dengan harga yang jauh lebih mahal dari yang di Yogyakarta.
Setelah berpikir beberapa saat,
saya mantap untuk tetap membeli online. Saat itu saya memesan kandang 2
tingkat, serbuk kayu (2 pck), pasir zeolit (2 kg), bathing sand (2 bungkus)
aroma lavender dan apple, 1 botol pipet 60ml, dan 1 exercise ball dengan ongkos
kirim 50.000/10kg. Selang hampir 2 minggu kemudian barang yang saya pesan datang.
Disaat saya bedah-bedah barang tersebut, saya sedikit kecewa karena terdapat
beberapa barang yang tidak sesuai dengan yang saya pesan. Saat saya
mengonfirmasi kembali ke petshop tidak ada respon.
Pada tanggal 14 Januari 2014 saya
membeli seekor hamster winter white tiger yang saya beri nama “SILVIO” namun
saya dan kekasih memanggil dia dengan sebutan “VIO”. Selang tiga hari kemudian
Vio hilang, ceritanya saat itu saya sedang bermain dengan Vio, Vio saya
masukkan kedalam exercise ball setelahnya Vio saya tinggal untuk menjemur
pakaian di lantai dua. Saat itu saya lupa untuk menempelkan isolasi ketutup
exercise ball Vio (tutup excercice ballnya kurang kencang, jadi harus
ditempelkan isolasi biar nggak copot saat dibuat mainan). Saat saya sedang
menjemur pakaian tiba-tiba terdengar suara seperti benda terjatuh, saya sudah
menduga pasti excercisenya copot dari penyangga. Setelah mendengar suara itu
saya segera turun kebawah. Namun saya terlambat, Vio sudah hilang dari bolanya,
saat itu saya mulai panik lalu dengan segera saya mengambil senter dan mencari
keberadaan Vio disemua sudut perabotan. Beberapa menit kemudian saya baru
tersadar kalau pintu depan rumah saya terbuka, saat itu saya belum terpikir Vio
akan kabur lewat pintu depan jadi saya tetap berusaha untuk terus mencari
keberadaan Vio. Selang beberapa waktu kemudian saya mulai menyerah, saya panik,
saya tidak tahu harus mencari dimana lagi. Saya mulai pesimis dan berpikir
mungkin Vio sudah lari keluar rumah. Sorenya saya mulai berpikir positif bisa
menemukan Vio, kemudian saya menebar beberapa biji bunga matahari ke beberapa
sudut rumah. Setiap hari saya cek tetapi tidak ada satupun yang hilang, tiga
hari kemudian saya mulai pesimis kembali. Dan ternyata dugaan pertama saya
benar, setelah bolanya lengser dari penyangga, Vio kabur lewat pintu depan
rumah.
Butuh waktu untuk melupakan
peliharaan saya tersebut, tapi seminggu kemudian saya sudah mulai move on. Pada
tanggal 25 Januari 2014 saya memutuskan untuk membeli hamster kembali dengan
jenis yang sama namun tipenya berbeda yaitu
hamster winter white pearl. Ukurannya sedikit kecil dari hamster yang
pertama, mungkin kalau dikira-kira umurnya baru beberapa minggu. Kali ini
hamsternya kami (saya dan kekasih) beri nama “SHIRO”, nama ini terinspirasi
dari anjing SHINCHAN yang namanya Shiro (dalam bahasa jepang “Shiro = Putih”)
nama ini pas sekali dengan hamster yang saya punya, warnanya putih. Saya
berdoa, semoga saja SHIRO tidak akan kabur dari saya, dan semoga ia betah
berada di istana yang saya susun.
Shiro heran melihat kamera :D |
Shiro sedang asyik makan |
0 komentar:
Posting Komentar
*Silahkan berkomentar sesuka hati kalian namun jangan berkomentar yang mengandung SARA ataupun cemoohan terhadap orang lain. Terimakasih :)